Don’t Sleep Away the Night: Kisah Inspiratif Daniel Sahuleka, Suara Maluku yang Mendunia

Share:

Daniel Sahuleka, penyanyi berdarah Ambon yang suaranya menghipnotis dunia, adalah bukti bahwa musik dapat melintasi batas budaya dan geografi. Dengan lagu hitsnya seperti “Don’t Sleep Away the Night”, ia membawa nuansa Maluku ke panggung internasional, menciptakan harmoni yang abadi. Dari Semarang hingga Belanda, perjalanan hidup Daniel adalah kisah tentang bakat, dedikasi, dan cinta pada akar budayanya.

Melodi dari Tanah Jawa dan Maluku

Daniel Sahuleka lahir pada 6 Desember 1950 di Semarang, Jawa Tengah, dari pasangan Simon Pieter Sahuleka, seorang Ambon dari Negeri Haria, Pulau Saparua, Maluku, dan Juarsi Mohanab, seorang wanita berdarah Sunda-Tionghoa dari Pontianak, Kalimantan Barat. Sistem kekerabatan patrilineal Maluku membuat Daniel mewarisi marga Sahuleka, yang menjadi identitas kuat dalam kariernya.

Masa kecil Daniel dipenuhi dengan melodi. Ibunya sering menyanyikan lagu-lagu tradisional Sunda dan Jawa untuk menidurkannya, sebuah pengaruh yang kemudian tercermin dalam karya-karyanya. Meski lahir di Indonesia, Daniel pindah ke Belanda pada usia muda, mengikuti diaspora keluarga Ambon pasca-kolonial. Di Belanda, ia mulai menunjukkan bakat musiknya. Pada usia 18 tahun, ia bekerja sebagai pegawai di perusahaan listrik HF Waalders Winterswijk, tetapi di sela-sela pekerjaannya, ia sering tampil di kafe-kafe lokal, menyanyikan lagu-lagu yang memukau pendengar dengan suaranya yang lembut dan penuh jiwa.

Suara yang Menghubungkan Dunia

Karier profesional Daniel dimulai pada 1976 setelah ditemukan oleh penyanyi pop Belanda, Rudy Bennett. Istrinya, Alice Sahuleka, memainkan peran besar dengan mendorongnya masuk dapur rekaman. Pada 1977, Daniel merekam album debutnya di Polydor Records (bagian dari Universal Music Group) di Blaricum, Belanda Utara, dengan aransemen oleh komposer Belanda Dick Bakker. Album ini menjadi titik awal kejayaannya.

Lagu dan Album Ikonik

Daniel telah menciptakan lebih dari 110 komposisi dan memiliki hak cipta penuh atas semua lagunya, sebuah langkah yang menunjukkan kemandiriannya sebagai musisi. Beberapa karya terkenalnya meliputi:

  • You Make My World So Colourful (1977): Lagu ini menjadi hit besar di Eropa dan Asia, dirilis dalam album debutnya Daniel Sahuleka. Lagu ini direkam ulang pada 2009 untuk album reMAKE mySTYLE.
  • Don’t Sleep Away the Night (1980): Lagu ini melejit di Eropa dan Indonesia, menjadi salah satu karya paling ikoniknya. Dengan melodi yang lembut dan lirik penuh makna, lagu ini mengajak pendengar untuk menghargai setiap momen, sebuah pesan yang mencerminkan semangat hidup Daniel. Lagu ini juga direkam ulang pada 2009.
  • Wake Up dan We’ll Go Out Tonight (awal 1980-an): Lagu-lagu ini memperkuat popularitasnya di Eropa.
  • Giddyap a Gogo (1982): Kolaborasi dengan Ad Visser ini masuk dalam Dutch Top 40, menjadikan Daniel semakin dikenal di Eropa.
  • I Adore You (1993): Menandai kembalinya Daniel ke sorotan setelah beberapa tahun vakum.
  • Berdendang (2004): Album ini kental dengan nuansa Maluku, mencerminkan akar budayanya.
  • If I Didn’t (2007): Lagu ini kembali menjadi hit, menunjukkan bahwa Daniel tetap relevan setelah puluhan tahun berkarier.
  • Dad’s Request (2014): Album ini dirilis oleh Disc Tarra Indonesia, berisi lagu-lagu jazz favorit ayahnya seperti Blue Moon, For Sentimental Reasons, dan I’ve Got The World On A String. Ini merupakan album penghormatan untuk ayahnya.
  • RahASIA (tanggal rilis tidak diketahui): Album ini terinspirasi dari leluhur dan orang tua Daniel, dengan judul RahASIA yang merupakan singkatan dari “Secrets of Asia”. Album ini berisi lagu-lagu tradisional Sunda dan Jawa seperti Mande, Mande, Bulan Pakai Pajung, Lah Ikan Gabus, dan Dibawah Bulan Purnama, ditambah tiga komposisi baru, termasuk Tiada Lagi Cinta.

Penghargaan dan Penampilan

Daniel telah menerima berbagai penghargaan bergengsi di Indonesia, Los Angeles, dan Eropa. Pada 2007, ia dianugerahi penghargaan tertinggi dari asosiasi musisi, komposer, dan arranger Indonesia untuk tema musiknya yang bertajuk “Coming from and travelling to Indonesia”. Ia juga dihormati sebagai “Citizen of Honour of Jakarta” oleh Gubernur Jakarta saat itu, Sutiyoso, setelah penampilannya di Jakarta International Java Jazz Festival (JJF), berkat lagu-lagunya yang membawa pesan damai dan harmoni.

Daniel sering tampil di festival jazz internasional, seperti Jakarta International Java Jazz Festival, Makassar International Festival, dan Kota Tua Creative Festival. Pada 2011, ia diundang oleh Duta Besar RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, untuk tampil di Festival Ambon Plus Jazz Internasional di Ambon, tetapi batal karena alasan keamanan. Pada 2017, ia sukses menggelar tur Colourful Asia di Jakarta, Ambon, Surabaya, Bandung, dan Makassar, serta tampil di Jakarta Convention Centre pada 20 Januari 2017. Pada 2018, ia membuka tahun baru dengan tampil di TVRI Jakarta, sebuah acara yang disiarkan ke seluruh dunia.

Album Akustik dan DVD

Pada 2003, atas permintaan penggemar Jepangnya, Daniel merilis album akustik Colorfool, yang hanya menampilkan suaranya dan gitar, membawa pendengar ke suasana harmoni, kedamaian, dan cinta. Pada 31 Januari 2006, ia menggelar konser di Theater De Regentes, Den Haag, yang direkam dalam bentuk DVD oleh sutradara Mirco Cocco, dengan audio oleh putra-putranya, Jaim dan Joel Sahuleka. DVD ini dirilis pada 2007 di Indonesia, Singapura, dan Benelux.

Kehidupan Pribadi

Daniel menikah dengan Alice Sahuleka, yang menjadi pendukung utama kariernya. Pasangan ini memiliki dua putra, Jaim dan Joel Sahuleka, yang juga terlibat dalam produksi musiknya, seperti saat merekam konser di Den Haag pada 2006. Daniel dikenal sebagai pribadi yang tertutup tentang kehidupan pribadinya, dan tidak banyak informasi tentang keluarganya yang tersedia di publik. Hingga informasi terakhir pada 2018, ia tinggal di Winterswijk, Provinsi Gelderland, Belanda.

Warisan dan Pengaruh

Daniel Sahuleka adalah salah satu musisi Indonesia-Belanda yang berhasil menembus pasar internasional, terutama di Eropa dan Asia. Dengan lebih dari 110 komposisi, ia telah menciptakan lagu-lagu abadi seperti “You Make My World So Colourful” dan “Don’t Sleep Away the Night”, yang masih dicintai hingga kini. Identitas Malukunya sangat kental dalam karya-karyanya, terutama pada album seperti Berdendang dan RahASIA, yang mengangkat musik tradisional Sunda, Jawa, dan Maluku.

Hingga informasi terakhir pada 2018, Daniel masih aktif tampil dan merilis karya. Pada usianya yang kini 74 tahun (per April 2025), ia tetap menjadi inspirasi bagi musisi muda, terutama dari Maluku, menunjukkan bahwa bakat dan dedikasi dapat membawa seseorang melampaui batas geografis dan budaya. Daniel Sahuleka adalah bukti nyata bahwa musik dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia, membawa pesan cinta, damai, dan harmoni dari tanah leluhurnya di Maluku ke panggung global. Seperti pesan dalam lagu “Don’t Sleep Away the Night”, Daniel mengajak kita untuk terus bermimpi dan menghargai setiap momen, sebuah warisan yang akan terus hidup dalam melodi-melodinya yang abadi.


DON’T SLEEP AWAY THE NIGHT – [Daniel Sahuleka Official Music Channel – Youtube]
error: Content is protected !!