Pada sebuah malam yang penuh makna di Huizen, suasana dipenuhi kehangatan dan kebanggaan saat Wali Kota Huizen, Niek Meijer, memberikan penghormatan luar biasa kepada Jonas Jaconias Manuhutu, frontman legendaris dari grup musik Massada. Dalam acara yang penuh emosi ini, Johnny Manuhutu dianugerahi gelar Ksatria dalam Orde Oranje-Nassau (Ridder in de Orde van Oranje-Nassau) atas dedikasinya yang luar biasa kepada masyarakat dan budaya.
Sebuah Kejutan yang Mengharukan
Acara dimulai dengan suasana santai namun penuh antusiasme. Wali Kota Niek Meijer, mengenakan rantai kebesaran bertuliskan lambang nasional Belanda, naik ke panggung dengan senyum penuh makna. “Ini mungkin kejutan, tapi malam ini tentang kamu, Johnny,” ujarnya, disambut tawa dan tepuk tangan meriah dari hadirin. Johnny, yang dikenal sulit dibungkam, tampak terdiam sejenak, terguncang oleh kehormatan yang tak terduga ini.
Penghargaan ini bukanlah sesuatu yang diberikan begitu saja. Menurut Wali Kota, gelar Ksatria Oranje-Nassau diberikan kepada individu yang telah lama berkontribusi secara signifikan bagi masyarakat dan menginspirasi orang lain. “Johnny, kamu telah melakukan itu semua,” tegas Meijer, seraya memaparkan perjalanan luar biasa Johnny dan Massada.
Musik dan Koneksi: Benang Merah Kehidupan Johnny
Sejak 1973, Johnny Manuhutu telah menjadi jiwa dari Massada, sebuah band yang mengusung perpaduan unik antara musik Maluku dan ritme Amerika Latin. Musik mereka bukan sekadar hiburan, tetapi juga cerminan identitas dan sejarah komunitas Maluku. Dengan lagu-lagu yang sarat makna, Massada berhasil menembus batas budaya, menjadi simbol kebanggaan bagi komunitas Maluku sekaligus menarik perhatian dunia internasional.
“Musik kalian telah menjadi platform untuk membahas isu-isu berat seperti perjuangan kemerdekaan, migrasi, dan diskriminasi,” ungkap Meijer. Johnny, sebagai frontman, dikenal sebagai pembangun jembatan antara budaya Maluku dan Belanda, menciptakan saling pengertian dan penghormatan melalui karya seninya. Salah satu puncak kontribusi sosialnya adalah ketika hasil dari hit terbesar Massada, Sajang é, disumbangkan sepenuhnya untuk tujuan amal, sebuah langkah yang mencerminkan hati besar Johnny dan band-nya.
Dedikasi untuk Masyarakat dan Budaya
Di luar panggung, Johnny dikenal sebagai sosok yang selalu siap membantu. Ia aktif dalam menjaga warisan sejarah Maluku, mempromosikan seni, dan menjadi anggota dewan Yayasan Latino Promotion. “Di mana pun ada kesempatan, Johnny selalu melangkah maju untuk sesama,” kata Meijer. Ia juga menyinggung buku Astaganaga, yang menceritakan perjalanan hidup Johnny, sebagai sumber inspirasi yang kaya akan pelajaran hidup.
Wali Kota juga mengenang momen-momen pertemuan dengan Johnny di Huizen, yang terkadang berlangsung intens namun selalu penuh kejujuran dan rasa hormat. “Kamu berdiri untuk apa yang kamu yakini, Johnny, dengan cara yang murni dan penuh semangat,” tambahnya, disambut anggukan setuju dari Johnny.
Penghormatan untuk Generasi Pertama
Dalam pidato penerimaannya, Johnny tampak terharu. Dengan rendah hati, ia mendedikasikan penghargaan ini kepada generasi pertama Maluku yang tiba di Belanda pada 1951. “Mereka telah membesarkan kami sehingga kami tidak perlu memainkan peran korban, tetapi bisa mengambil peran kami di Belanda,” ujarnya, diiringi tepuk tangan meriah. Ia juga menyapa cucu-cucunya yang hadir, menyebut momen ini sebagai salah satu puncak tertinggi dalam karier musiknya.
Simbol Kebanggaan Huizen
Wali Kota menutup sambutannya dengan merangkum Johnny dalam empat kata: berdedikasi, bangga, musikal, dan melayani. “Kamu adalah manusia yang luar biasa, dan kami bangga kamu adalah warga Huizen,” katanya, sebelum menyematkan tanda kehormatan dan menyerahkan buket bunga kepada Johnny serta pasangannya, Greetje, sebagai bentuk penghargaan atas dukungan keluarga dalam perjalanan panjangnya.
Acara ditutup dengan janji Johnny untuk kembali ke panggung dengan lebih banyak “karya bersemangat” setelah memulihkan diri dari momen emosional ini. Hadirin pun memberikan tepuk tangan terakhir, merayakan seorang pria yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan menyatukan banyak hati melalui musik dan dedikasinya.
Orde van Oranje-Nassau
Ordo Oranje-Nassau merupakan tanda kehormatan dari Kerajaan Belanda yang diberikan kepada individu yang telah memberikan jasa luar biasa kepada masyarakat. Penghargaan ini bersifat sipil dan militer yang didirikan pada tahun 1892 oleh Kerajaan Belanda, dan memiliki enam kelas tingkatan.
Penghargaan ini bisa diberikan kepada siapa saja, baik warga Belanda maupun warga negara asing, yang telah menunjukkan kontribusi istimewa dalam berbagai bidang:
- Relawan dan pekerja sosial yang telah mengabdi bertahun-tahun untuk komunitasnya
- Tokoh masyarakat, seperti guru, dokter, atau aktivis yang berdampak besar secara lokal maupun nasional
- Anggota militer, termasuk dari negara lain, yang membantu Belanda dalam masa perang atau krisis (misalnya saat Perang Dunia II)
- Diplomat dan pejabat tinggi asing yang berjasa dalam hubungan internasional dengan Belanda
- Seniman, ilmuwan, dan atlet yang telah mengharumkan nama Belanda di kancah internasional