Saya mencoba membayangkan sebuah dunia dimana setiap langkah anak/cucu kita—dari sonogram di dalam rahim hingga foto hari pertama masuk sekolah—tercatat dalam “dossier digital” yang dapat diakses oleh pemasar, pemerintah, bahkan calon pasangan mereka di masa depan. Inilah realitas yang dihadapi generasi muda saat ini, dan Leah Plunkett dalam Sharenthood mengingatkan kita bahwa orang dewasa, khususnya orang tua, memainkan peran besar dalam membentuk jejak digital anak-anak mereka.
Mengapa Sharenthood Penting?
Berbeda dari kebanyakan buku tentang anak dan teknologi yang berfokus pada perilaku remaja, Sharenthood mengalihkan sorotan pada tindakan orang dewasa. Plunkett menyoroti bagaimana kebiasaan kita berbagi foto, video, atau cerita tentang anak di media sosial—yang sering kali terasa wajar dan didorong oleh platform teknologi—dapat membahayakan privasi anak. Ia memperkenalkan istilah “sharenting,” gabungan dari share dan parenting, untuk menggambarkan fenomena ini.
Plunkett dengan cerdas menunjukkan bahwa kita sering menjadi “orang tua snowplow,” yang berusaha menghapus setiap rintangan dari jalan anak kita. Dalam upaya melindungi, kita justru membatasi kesempatan mereka untuk belajar dari kegagalan dan mengembangkan ketahanan. Lebih jauh, dengan membagikan data pribadi anak, kita tanpa sadar menciptakan masalah privasi yang mungkin baru terlihat di masa depan.
Tantangan Era Digital
Buku ini juga menyoroti dua isu utama di masyarakat modern. Pertama, anak-anak tidak bisa lepas dari dunia digital. Dari lahir hingga dewasa, setiap momen mereka terekam, menciptakan data yang dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Kedua, masa remaja kini berlangsung lebih lama, mulai dari usia yang lebih muda hingga memanjang ke usia 20-an. Ini berarti pengaruh orang tua dan tindakan kita memiliki dampak yang lebih panjang.
Plunkett tidak hanya menyalahkan orang tua. Ia menekankan bahwa struktur dunia online, yang didesain oleh perusahaan teknologi raksasa, mendorong sharenting. Hukum saat ini bahkan mendukung praktik ini, memungkinkan perusahaan mengumpulkan data anak untuk keuntungan besar. Model bisnis media sosial bergantung pada data yang kita bagikan, dan sayangnya, data anak sering menjadi bagian dari transaksi ini.
Jalan ke Depan
Meski mengungkap sisi gelap sharenting, Sharenthood tidak hanya berisi kritik. Plunkett menawarkan panduan praktis untuk menjadi orang tua yang lebih bijak di era digital. Ia mengajak kita untuk memikirkan kembali kebiasaan berbagi, mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang, dan mendukung anak dalam mengembangkan keterampilan untuk menghadapi dunia yang kompleks. Selain itu, ia menyerukan perubahan sistemik—peraturan yang lebih ketat dan praktik korporasi yang lebih bertanggung jawab—untuk melindungi privasi anak.
Buku ini juga mengingatkan kita bahwa teknologi tidak hanya membawa risiko, tetapi juga peluang. Dari pembelajaran inovatif hingga penyelesaian masalah global, anak-anak dapat memanfaatkan teknologi untuk masa depan yang lebih baik, asalkan kita menciptakan lingkungan digital yang aman bagi mereka.
Tentang Penulis: Leah Plunkett

Leah Plunkett adalah Direktur Eksekutif Harvard Law School Online, Associate Dean of Learning Experience and Innovation, serta Meyer Research Lecturer on Law di Harvard Law School. Ia juga merupakan fakultas asosiasi di Berkman Klein Center for Internet & Society di Harvard University, di mana ia meneliti privasi digital dan kehidupan digital anak-anak, keluarga, dan komunitas.
Plunkett meraih gelar A.B. (summa cum laude) dalam Sejarah dan Sastra Amerika dari Harvard College dan J.D. (cum laude) dari Harvard Law School. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Associate Dean dan Associate Professor di University of New Hampshire Franklin Pierce School of Law, serta mendirikan Youth Law Project untuk membantu anak-anak dan remaja dalam kasus pendidikan khusus dan disiplin sekolah. Sebagai ibu dari dua anak, Plunkett memadukan pengalaman pribadi dan keahlian hukumnya untuk mengadvokasi perlindungan privasi anak di era digital. Ia juga pernah mencalonkan diri untuk New Hampshire Executive Council pada tahun 2020 dan aktif dalam organisasi seperti ACLU dan Planned Parenthood.
Mengapa Harus Membaca Sharenthood?
Sharenthood adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang peduli dengan masa depan generasi muda. Gaya penulisan Plunkett yang jenaka namun mendalam membuat buku ini mudah dipahami sekaligus menggugah. Ia mengajak kita untuk “mengemudi” dengan hati-hati di jalan digital, menuju “True North”—yaitu dunia di mana anak-anak dapat tumbuh dengan aman dan mandiri.
Buku ini bukan hanya tentang parenting, tetapi juga tentang tanggung jawab kolektif kita sebagai masyarakat. Dengan membaca Sharenthood, kita diajak untuk tidak hanya mengubah kebiasaan pribadi, tetapi juga mendorong perubahan sistemik demi anak-anak kita.
Jadi, sebelum Anda mengunggah foto lucu anak Anda berikutnya, luangkan waktu untuk membaca Sharenthood. Ini adalah perjalanan yang mengguncang namun mencerahkan, yang akan mengubah cara Anda melihat peran Anda di dunia digital.
“Di era digital, setiap unggahan tentang anak kita adalah jejak abadi. Sharenthood mengajak kita berpikir ulang: melindungi privasi mereka adalah warisan terbaik yang bisa kita berikan.”
Leah Plunkett