Tersembunyi di Teluk Ambon, Negeri Laha adalah permata Maluku yang menawarkan pengalaman wisata tak terlupakan. Hanya lima menit dari Bandara Pattimura, desa wisata ini menggabungkan keajaiban bawah laut kelas dunia, budaya adat yang kaya, dan kuliner autentik dalam satu paket yang memukau. Dari muck diving dengan biota mikro langka hingga tarian penyambutan yang penuh makna, Negeri Laha siap mencuri hati setiap petualang yang mencari keajaiban sejati.
Gerbang Menuju Dunia Bawah Laut yang Ajaib
Negeri Laha adalah surga bagi pecinta muck diving, sebuah pengalaman menyelam yang mengungkap kehidupan mikro bawah laut dalam jarak pandang rendah namun penuh kejutan. Di kedalaman 5-10 meter, wisatawan dapat bertemu dengan makhluk-makhluk langka seperti ikan kodok Maluku (Histiophryne psychedelica), ikan kalajengking (Rhinopias frondosa), dan berbagai biota mikro lainnya yang menjadi incaran fotografer bawah laut global. Dengan pasir hitam vulkanik sebagai latar, setiap penyelaman di Laha terasa seperti berburu harta karun di dunia lain.
Desa ini telah menjadi titik labuh kapal pinisi untuk rute wisata Ambon-Banda-Ambon, menjadikannya pusat wisata bahari yang strategis. Terdapat empat dive center lokal, seperti Laha Divepacker yang dikelola pemuda setempat, yang siap menemani wisatawan menjelajahi keajaiban bawah laut. Paket menyelam biasanya mencakup penyewaan alat, pemandu profesional, dan sesi fotografi bawah laut, memastikan pengalaman yang aman sekaligus memukau. Pada 2024, Laha bahkan meraih juara 3 kategori Desa Wisata Berkembang di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), menegaskan reputasinya sebagai destinasi bahari unggulan.
Menyelami Kekayaan Budaya Maluku
Setelah terpesona oleh dunia bawah laut, wisatawan akan disambut dengan kehangatan budaya Negeri Laha. Sebagai negeri adat, Laha menawarkan berbagai tradisi yang memikat:
- Tarian Penyambutan: Wisatawan akan disambut dengan Kabata dan Saria Puti, tarian tradisional yang hanya dibawakan oleh ibu-ibu turunan asli Laha. Diiringi lagu Sumba Yupu, tarian ini melambangkan keramahan dan penghormatan kepada tamu.
- Patenu dan Parisi: Patenu adalah tarian perang yang gagah, sering ditampilkan saat pelantikan raja atau pembangunan rumah adat, sementara Parisi menghibur tamu dengan gerakan anggun yang memukau.
- Tari Sawat: Tarian hiburan yang diiringi suling ini menciptakan suasana ceria, sering dipentaskan untuk tamu kehormatan.
- Kakihang (Baileo): Rumah adat Laha menjadi pusat kegiatan budaya, tempat wisatawan bisa belajar tentang adat istiadat dan sejarah desa langsung dari masyarakat lokal.
Setiap acara budaya di Laha dirancang untuk memberikan pengalaman autentik, membawa wisatawan lebih dekat pada jiwa Maluku yang ramah dan penuh makna.
Kenikmatan Kuliner Khas Laha
Tak lengkap rasanya mengunjungi Laha tanpa mencicipi kuliner khasnya. Setelah seharian menyelam dan menikmati budaya, wisatawan dapat menikmati:
- Nasi Kelapa dengan Ikan Bakar Colo-Colo: Perpaduan nasi yang harum dengan ikan segar yang dibumbui saus pedas khas Maluku.
- Abon Ikan dan Lapat Serondeng: Camilan tradisional yang kaya rasa, cocok sebagai oleh-oleh.
- Basnup: Sukun goreng, sukun gula, atau ubi goreng menjadi penutup manis yang sederhana namun menggugah selera.
Warung-warung lokal di Laha menyajikan hidangan ini dengan harga terjangkau, memberikan pengalaman kuliner yang autentik sekaligus mendukung ekonomi masyarakat.
Satu Paket Wisata yang Sempurna
Negeri Laha menawarkan paket wisata terpadu yang menggabungkan petualangan bawah laut, budaya, dan kuliner dalam satu perjalanan yang tak terlupakan:
- Hari Pertama: Tiba di Bandara Pattimura dan langsung menuju dive center untuk sesi muck diving. Setelah menyelam, nikmati penyambutan budaya dengan tarian Kabata dan kunjungan ke Baileo untuk belajar tentang adat Laha.
- Hari Kedua: Pagi hari diisi dengan sesi menyelam kedua, diakhiri dengan sesi fotografi bawah laut untuk mengabadikan biota langka. Siang hingga sore, wisatawan dapat menikmati pertunjukan Patenu dan Tari Sawat, lalu bersantai sambil mencicipi kuliner lokal seperti nasi kelapa dan ikan bakar.
- Hari Ketiga: Jelajahi desa dengan berjalan kaki, melihat pemandangan pegunungan dan laut yang asri, sebelum kembali ke bandara dengan membawa kenangan dan oleh-oleh khas Laha.
Aksesibilitas Laha sangat mendukung: hanya 5-6 menit dari bandara dengan taksi atau ojek, atau 60 menit dari pusat Kota Ambon dengan angkutan kota (Rp15.000). Dive center juga menyediakan paket lengkap dengan biaya yang kompetitif, termasuk pemandu lokal yang ramah dan berpengalaman.
Komitmen pada Keberlanjutan
Negeri Laha bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga keberlanjutan. Pengelolaan wisata oleh masyarakat lokal memastikan manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh warga. Desa ini juga ditunjuk sebagai Desa Peduli TBC-Stunting pada 2023, menunjukkan komitmen sosialnya. Dengan dukungan dari Kemenparekraf melalui ADWI 2024, Laha terus berkembang sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan autentik.
Mengapa Negeri Laha?
Dari keajaiban bawah laut yang memikat hingga budaya dan kuliner yang menghangatkan jiwa, Negeri Laha adalah destinasi yang menawarkan lebih dari sekadar liburan—ia adalah perjalanan menuju keajaiban Maluku yang sejati. Setiap detik di Laha adalah pengalaman yang membekas, dari tatapan ikan kodok Maluku di kedalaman laut hingga senyuman hangat penari Saria Puti. Jadi, kapan Anda akan menyelami keajaiban tersembunyi ini?
https://shorturl.fm/qeWWj