Pada 22 Mei 2025, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengumumkan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) untuk sepak bola nasional Indonesia, baik untuk tim putra maupun putri. Legenda sepak bola Belanda berdarah Maluku ini membawa pengalaman luar biasa dari kariernya sebagai pemain dan pelatih untuk memperkuat fondasi pengembangan talenta Indonesia menuju ambisi besar di Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan kompetisi internasional lainnya.
Peran Strategis sebagai Kepala Pemandu Bakat
Simon Tahamata, yang dikenal sebagai winger lincah Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, ditugaskan untuk memimpin upaya pencarian dan perekrutan talenta potensial. Tugas utamanya meliputi:
- Pencarian Talenta Lokal dan Diaspora: Tahamata akan menjelajahi Indonesia untuk menemukan pemain muda berbakat dari berbagai daerah, termasuk Maluku, tempat asal leluhurnya. Ia juga akan fokus pada diaspora Indonesia di Eropa, khususnya Belanda, untuk merekrut pemain keturunan seperti Pascal Struijk dan Miliano Jonathans.
- Pengembangan Sistem Scouting: Dengan pengalaman sebagai pelatih akademi di Ajax, Standard Liege, dan Al Ahli, Tahamata akan membangun sistem pencarian bakat yang sistematis dan terstruktur, memastikan talenta terbaik tersaring untuk memperkuat Timnas Indonesia.
- Kolaborasi dengan Tim Kepelatihan: Tahamata akan bekerja erat dengan pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, serta staf pelatih Belanda lainnya seperti Denny Landzaat, Alex Pastoor, dan Gerald Vanenburg, untuk memastikan talenta yang ditemukan sesuai dengan visi taktikal tim.
- Fokus pada Sepak Bola Putri: Selain tim putra, Tahamata juga bertugas mengidentifikasi pemain potensial untuk Timnas Wanita Indonesia, mendukung upaya PSSI untuk meningkatkan daya saing sepak bola putri di level internasional.

Latar Belakang yang Mendukung
Pengalaman Tahamata sebagai pelatih teknik di akademi Ajax dan pendiri Simon Tahamata Soccer Academy di Berlin, Jerman, menjadikannya kandidat ideal untuk peran ini. Ia memiliki rekam jejak dalam mengembangkan pemain muda, dengan pendekatan yang mengutamakan teknik, disiplin, dan kreativitas. Koneksi personalnya dengan staf pelatih Belanda di Timnas Indonesia, seperti Kluivert, juga memudahkan koordinasi strategis.
Keturunan Malukunya memberikan dimensi emosional pada tugasnya. Tahamata pernah menyatakan kebanggaannya terhadap akar Indonesia-nya, dan kini ia memiliki kesempatan untuk berkontribusi langsung pada kemajuan sepak bola tanah leluhur.
Harapan dan Dampak
Penunjukan Tahamata dianggap sebagai langkah strategis oleh PSSI untuk memperkuat fondasi sepak bola nasional. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa keahlian Tahamata dalam scouting dan pengembangan pemain akan membantu Indonesia menemukan “permata tersembunyi” yang dapat bersinar di panggung global.
- Tim Putra: Dengan fokus pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tahamata diharapkan menemukan pemain yang dapat memperkuat skuad Garuda, baik dari liga domestik maupun keturunan di luar negeri.
- Tim Putri: Peran Tahamata akan membantu membangun generasi baru pemain wanita, mendukung visi PSSI untuk meningkatkan peringkat Timnas Wanita di Asia dan dunia.
- Sistem Jangka Panjang: Sistem scouting yang dibangun Tahamata diharapkan menjadi warisan untuk pembinaan pemain muda di masa depan, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan sepak bola regional.
Tantangan dan Peluang
Meski memiliki pengalaman mumpuni, Tahamata menghadapi tantangan seperti logistik pencarian talenta di wilayah Indonesia yang luas dan terpencar, serta persaingan merekrut pemain keturunan yang juga diminati klub atau tim nasional lain. Namun, peluang untuk membawa talenta baru ke panggung internasional, didukung oleh pengalamannya di sepak bola Eropa, menjadikan peran ini penuh potensi.
Visi untuk Masa Depan
Simon Tahamata, yang akan tiba di Indonesia pada akhir Mei 2025 untuk memulai tugasnya, menyampaikan antusiasmenya melalui akun Instagram pribadinya: “Sangat bersemangat untuk bergabung dan bekerja bersama kelompok luar biasa yang dipimpin oleh salah satu ikon sepak bola, Patrick Kluivert. Saya siap mengerahkan seluruh pengalaman saya untuk mendukung strategi federasi sepak bola Indonesia dalam mengembangkan sistem sepak bola nasional. Kami siap menulis sejarah bersama, dan saya, sebagai kepala pemandu bakat untuk semua tim, putra dan putri, tim senior dan junior, antusias menghadapi tantangan ini.” Dengan semangat, pengalaman, dan koneksi internasionalnya, Tahamata siap menjadi pionir dalam membangun generasi emas sepak bola Indonesia, baik untuk putra maupun putri.
“Welkom, Bung Simon! We kijken allemaal uit naar jouw werk…“
https://shorturl.fm/6539m
https://shorturl.fm/TbTre